Macet Jakarta, takdir?
Sebagian warga Jakarta, dengan frustasi beranggapan bahwa Kemacetan di Jalanan Jakarta adalah sebuah Takdir dari Tuhan. Sebuah hal yang tidak mungkin di rubah oleh siapapun yang akan memimpin Jakarta, saat ini apalagi yang akan datang. "Bukan Jakarta kalau tidak Macet" . adagium inilah yang kemudian belakangan menjadi sebuah "Fakta" baru di masyarakat Jakarta. Kemacetan akhirnya Identik dengan Jakarta. Pandangan fatalistik ini saya pikir wajar, namun bukan berarti saya membenarkan pandangan ini. saya menolak dengan tegas pandangan diatas, bahwa Kemacetan di Jakarta adalah takdir, tapi lebih sebagai potret kegagalan dan ketidakmampuan kepemimpinan pemerintahan Fauzi Bowo dalam memimpin Jakarta. Tentu ada banyak cara, misalnya pembatasan terhadap kepemilikan Mobil Pribadi, dan lain sebagainya. tinggal bagaimana secara Tegas dan Berani Cara-cara tersebut di implementasikan di Lapangan. menurut anda?